Profesor Kate McGregor dari University of Melbourne Australia Meneliti Sejarah Tersembunyi Indonesia dan Belanda

Penelehhistory.com: Surabaya (1/9/24) – Kate McGregor, seorang profesor dari University of Melbourne, Australia, sedang melakukan penelitian tentang Sejarah Tersembunyi di Indonesia dan Belanda (Submerged Histories: Memory Activism in Indonesia and the Netherlands).

Penelitian ini mengambil contoh kegiatan nyata yang dilakukan oleh komunitas Begandring Soerabaia (Surabaya, Indonesia) dan TiMe Amsterdam (Amsterdam, Belanda), yang disponsori oleh RCE (The Cultural Heritage Agency of the Netherlands), bagian dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda.

Kate adalah seorang profesor dalam bidang sejarah Indonesia, berbasis di School of Historical and Philosophical Studies di University of Melbourne. Sebagai profesor yang fokus pada sejarah Indonesia, penelitian Kate mencakup historiografi Indonesia, memori kekerasan, militer Indonesia, Islam dan identitas di Indonesia, serta hubungan internasional sejarah antara Indonesia dan dunia.

Kali ini, dengan mengunjungi Surabaya dua kali dan Belanda, penelitiannya terkait dengan Sejarah Tersembunyi di Indonesia dan Belanda (Submerged Histories: Memory Activism in Indonesia and the Netherlands).

Di kedua negara ini, Kate secara spesifik mengamati proyek yang dilakukan oleh dua komunitas di Surabaya dan Amsterdam dalam proyek “Peneleh sebagai Perpustakaan Hidup 2024”.

Kate tertarik dengan proyek ini karena Pemakaman Eropa Peneleh adalah situs warisan dari kedua sisi: Belanda dan Surabaya (Hindia Belanda). Namun, selama beberapa dekade, makam Eropa Peneleh tampak terabaikan. Akibatnya, banyak ornamen makam yang dijarah, seperti batu nisan dari marmer. Hilangnya dan rusaknya batu nisan bukan hanya kehilangan marmer, tetapi juga cerita sejarah penting tentang orang-orang yang tertulis di atasnya.

Batu nisan berdiri milik Kurkdjian. Foto: kate

Inilah yang menyebabkan sejarah menjadi tersembunyi. Oleh karena itu, saat ada proyek Peneleh sebagai Perpustakaan Hidup, sejarah tersembunyi ini dapat terungkap. Hal inilah yang menjadi perhatian Kate McGregor sehingga ia datang langsung dari Australia ke Surabaya dan Amsterdam.

Kate McGregor didampingi Nanang Purwono, seorang pegiat sejarah Surabaya di Pemakaman Peneleh, Surabaya. Foto: kate

Kate datang ke Surabaya dua kali, yakni pada Maret 2023 dan Agustus 2024. Sementara itu, kunjungannya ke Belanda dilakukan pada Juni-Juli 2024. Dari kedua tempat ini, Kate mengumpulkan data tentang upaya kedua pihak untuk mengungkap sejarah yang tersembunyi.

Bagi kedua pihak, Makam Peneleh di Surabaya penting. Melalui Makam Peneleh yang digunakan sebagai proyek perpustakaan hidup, kedua pihak tidak hanya mengeksplorasi sejarah tersembunyi masa lalu, tetapi juga membangun sejarah masa depan berdasarkan kerja sama yang saling menguntungkan dan sejarah bersama. Sejarah bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga potret masa depan.

Pada kunjungan keduanya ke Surabaya pada 31 Agustus 2024, Kate fokus pada benda-benda makam yang dikerjakan dalam proyek Peneleh sebagai Perpustakaan Hidup. Kate meninjau lebih dekat hasil sementara dari proses kerja makam mulai dari makam PJB Perez, makam Suster Ursulin, makam Pastor Van Den Elsen, Resident Daniel Francois Willem Pietermaat, Direktur ACW Cornelis Freede, Gubernur Jenderal Peter Merkus, dan fotografer Ohannes Kurkdjian.

Salah satu makam yang dipilih dalam proyek ini. Foto: kate

Dari berbagi informasi antara TiMe Amsterdam dan Begandring Soerabaia, disusun biografi tokoh-tokoh terpilih yang dimakamkan di Pemakaman Eropa Peneleh. Ada 8 makam terpilih dalam proyek Peneleh sebagai Perpustakaan Hidup 2024. Diharapkan oleh kedua pihak bahwa proyek Peneleh ini dapat menjadi inspirasi untuk mengeksplorasi sejarah tersembunyi dari pemakaman Eropa lainnya di Indonesia dan tempat lain yang pernah menjadi koloni Belanda. Kegiatan Peneleh sebagai Perpustakaan Hidup ini telah mendapat perhatian dari Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lamberts Grijns. (nng).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *